Hello mau cerita nih gue pas lagi liburan bareng temen temen yang gokil gitu deh...capcus langsung cerita aja yaaa..Pada tanggal 23 Maret 2011 gue sama teman teman pergi ke DUnia FANtasi atau sering disebut DUFAN . kita ngerencanain pengen pergi ke sana udah jauh jauh hari sih awal nya kita rencana pergi sama ukhe,gue,nidy,mega,otong,samiaji,wahyu,boyke,alfi dan kebetulan nih kita kesana bareng om sama tante,,hey hey dia adalah orang tua nya uke,hehe.kita kesana naik mobil dan kebetulan mobil nya gak muat jadi alfi gak jadi ikut deh *mirishatiyalfi x_x jadi yang ikut kesana gue,uke,mega,nidy,otong,boyke,samiaji,wahyu. eh besokan nya nih si mega sama nidy gak ikut -___- jadi cewe nya gue sama uke doang kan . ok sekitar pukul 09.00 pagi kita berangkat ke sana blablabla di perjalanan kepanjangan kalo diceritain jadi langsung aja yaa.....
Setelah sampe di DUFAN wow kita angsung aja nih naik kora kora tapi sayang nya otong gak ikut,dia ketakutan (ngaku metal tapi naik gituan takut -_- ) jadi dia gak naik.kita ber 5 naik eh si boyke sampe nangis loh :O OMG .wkwkw udah ah di kora kora nya langsung aja nyambung ke histeria ,siapa sih yg gatau dengan wahana histeria ini? (norak deh yg gatau -,-) eh tapi yg naik histeria cuman gue,uke,wahyu sama samiaji.otong seperti biasa duduk manis sambil ngeliatin kita dan boyke foto in kita :D abis naik histeria kita foto deket histeria nya ada foto nya kok tenang entar gue pampang yaa.haha.terus kita naik halilintar besar dan tumben si otong mau,wkwk.terus kita naik halilintar kecil,kita juga masuk ke .... (lupa nama nya gue astaga -__- ) pokok nya yg nonton fil gitu deh . terus terakhir nih kita naik Tornado :O eh,,, tapi yg naik cuman gue,uke sama wahyu yg lain pada gak berani :p udah deh abis itu kita ke Pantai Ancol kita ngadem di sana #eyaaa.wkwk kita foto foto disana terus abis itu kita pulang -_- jam 9an deh gue nyampe rumah.ok guys cerita gue sama temen temen udah abis sampe disini .hehe tapi masih banyak cerita yg lebih asik kok,kalo mau tau hubungi aja gue langsung LOH (?) hahaha bercanda bercanda.ok guys udah malem nih udah jam 00.40 malem nih gue ngetik -_- bubyeee
Sabtu, 30 Juli 2011
Robert Louis Stevenson (13 November 1850 – 3 Desember 1894) adalah novelis dan penyair Skotlandia. Ketika dia menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, dia mulai mengetahui banyak tentang daerah daerah kumuh di perkotaan, dan disitulah dia bertemu dengan orang-orang yang berkecimpung di duniakriminal yang kemudian muncul dalam karya novelnya. Karena ia sering sakit-sakitan, ia berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya di Eropa. Ia kemudian jatuh cinta dengan seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat bahkan ikut bersamanya ke California. Dan setelah wanita itu menceraikan suaminya, Stevenson kemudian mengawininya. Akhirnya untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, ia pergi ke pulau Samoadi Samudra Pasifik Selatan. Meskipun ia sakit-sakitan dan keluarganya berkeberatan, Stevenson kemudian menjadi seorang penulis.
Sepanjang hidupnya, Stevenson mengarang dengan giat sekali. Terbitannya yang pertama muncul ketika ia berusia lima belas tahun. Pada tahun 1877 ia beralih dari penulisan esei ke karangan fiksi. Ia menulis Treasure Island (1883), sebuah cerita petualangan, The Strange Case of Dr Jekyll and Mr Hyde (1886) dan Kidnapped (1886) di mana kedua cerita mengenai Skotlandia zaman dahulu. Karyanya, Dr Jekyll dan Mr Hyde yang ditulisnya hanya tiga hari langsung menjadi karya sukses. Jumlah buku yang diterbitkan Stevenson lebih dari tiga puluh buah termasuk kumpulan cerita pendek, novel-novel, esei-esei, buku-buku kisah perjalanan dan sajak-sajak.
Jumat, 29 Juli 2011
SEJARAH KOTA DEPOK
SEJARAH SINGKAT KOTA DEPOK
Kota Depok dahulu merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara, yang kemudian pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tingi VOC Cornelis Cahstelein membeli tanah yang meliputi daerah Depok dan sedikit wilayah Jakarta Selatan serta Ratujaya Bojong Gede. Selanjutnya tahun 1871 Pemerintah Belanda mengizinkan daerah Depok membentuk Pemerintahan dan Presiden sendiri.
Cornelis Chastelein adalah lelaki keturunan Perancis-Belanda. Ayahnya, Anthonie Chastelein, adalah seorang Perancis yang menyeberang ke Belanda dan bekerja di perusahaan milik Belanda, VOC (Verenige Oost Indische Compagnie). Ibunya bernama Maria Cruidenar, putri seorang walikota Dordtrecht. Anak bungsu ini, kemudian juga mengikuti jejak ayahnya, bekerja di VOC. Ia berangkat ke Indonesia dengan menumpang kapal uap. Setelah berlayar selama tujuh bulan, melalui Tanjung Harapan, ujung selatan Benua Afrika, ia tiba di Batavia (Betawi).
Setelah beberapa bulan tinggal di Batavia, ia mengawini seorang gadis Belanda, Catharina van Vaalberg. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai seorang anak yang diberi nama sama dengan ayahnya, Anthonie Chastelein.
Setelah beberapa bulan tinggal di Batavia, ia mengawini seorang gadis Belanda, Catharina van Vaalberg. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai seorang anak yang diberi nama sama dengan ayahnya, Anthonie Chastelein.
Cornelis Chastelein pemuda yang rajin. Tak aneh kalau kariernya cepat menanjak. Ia juga seorang yang hemat. Ketika terjadi peralihan jabatan dalam tubuh VOC, dimana jenderal Willem van Outhorn menggantikan Jenderal Johanes Camphuys, Chastelein akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia merasa tak cocok lagi bekerja di situ.
Chastelein kemudian menjadi seorang wirasastawan. Ia mencurahkan perhatiannya pada sektor pertanian. Pada akhir abad 17, ia membeli tanah di kawasan Depok, Jawa barat. Untuk mengerjakan tanah yang luasnya ratusan hektar itu, ia mendatangkan pekerja-pekerja dari Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Betawi.
Chastelein kemudian menjadi seorang wirasastawan. Ia mencurahkan perhatiannya pada sektor pertanian. Pada akhir abad 17, ia membeli tanah di kawasan Depok, Jawa barat. Untuk mengerjakan tanah yang luasnya ratusan hektar itu, ia mendatangkan pekerja-pekerja dari Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Betawi.
Sebagai tuan tanah partikelir, Chastelein berhak mengurus tanahnya dan memerintah sesuai garis kebijaksanaan yang ditetapkannya sendiri, tanpa campur tangan pihak luar. Dan ia memang menyiapkan pemerintahannya itu.Rumah sakit Harapan, yang terletak di jalam Pemuda, dahulu adalah gedung pemerintahannya. Kepada warganya, Chastelein mengenakan cukai setiap kali panen padi. Besarnya 20 persen dari hasil yang diperoleh.
Chastelein berhasil membangun Depok. Sampai awal abad 20, suasana Depok memang asri. Iklim sejuk, dengan hamparan sawah disana-sini. Pohon bambu merumpun, dan jalan-jalan berbatu nampak bersih. Selama di Depok, Chastelein juga mengawini dua wanita pribumi. Dari salah seorang istrinya lahirlah Maria Chastelein, yang diakuinya dihadapan notaris. Anaknya yang lain diberi nama Catharina van Batavia.
Chastelein berhasil membangun Depok. Sampai awal abad 20, suasana Depok memang asri. Iklim sejuk, dengan hamparan sawah disana-sini. Pohon bambu merumpun, dan jalan-jalan berbatu nampak bersih. Selama di Depok, Chastelein juga mengawini dua wanita pribumi. Dari salah seorang istrinya lahirlah Maria Chastelein, yang diakuinya dihadapan notaris. Anaknya yang lain diberi nama Catharina van Batavia.
Ketika 1714 Cornelis Chastelein, petinggi VOC dan tuan tanah Depok meninggal dunia dengan meninggalkan wasiat; menghibahkan tanah Depok seluas 1.224 hektar pada para budaknya setelah lebih dulu mereka menukar agama jadi Kristen Protestan. Keturunan para budak inilah yang dapat kita jumpai di Depok Lama dijuluki Belanda Depok. Julukan ini tidak menyenangkan mereka, karena dianggap antek Belanda. Tapi mereka tidak tersinggung disebut keturunan budak, karena kenyataan demikian.
Lalu ada sejarawan Belanda menulis bahwa nama Depok berasal pada masa Cornelis Chastelein. H Nawawi Napih, penduduk Depok yang sejak 1991 mengadakan penelitian membantah Depok baru dikenal sejak masa Cornelis Chastelein membangun perkebunan di sini. Pendapatnya yang sama dikemukakan H Baharuddin Ibrahim dkk dalam buku 'Meluruskan Sejarah Depok'. Karena sebelum Chastelein membeli tanah Depok, nama kota ini telah ada. Mereka mengutip cerita Abraham van Riebeeck ketika pada 1703, 1704, dan 1709 selaku inspektur jenderal VOC mengadakan ekspedisi menelusuri sungai Ciliwung. Melalui rute: Benteng (Batavia) - Cililitan - Tanjung (Tanjung Barat) - Seringsing (Serengseng) - Pondok Cina - DEPOK - Pondok Pucung (Terong). Tapi ada beda pendapat tentang Sejarah Depok yang disusun H Nawawi Napih dan H Baharuddin Ibrahim.
Napih, yang mendapat keterangan berdasarkan cerita MW Bakas, salah seorang keturunan asli Depok yang mengatakan, waktu perang antara Pajajaran dengan Banten-Cirebon (Islam) tentara Pajajaran membangun padepokan untuk melatih para prajuritnya dalam mempertahankan kerajaan. Padepokan ini dibangun dekat Sungai Ciliwung. Terletak antara pusat kerajaan Pajajaran (Bogor) dan Sunda Kelapa (Jakarta). Perkembangan selanjutnya padepokan ini disebut Depok sesuai lidah melayu.
Langganan:
Postingan (Atom)